Minggu, 30 Maret 2008, 07:37 WIB
Reporter : Chaideer
Lamno, acehkita.com. Ustad Tarmizi, pengurus Yayasan Al Abbasi Desa Gle Putoh, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, nyaris dihakimi ratusan massa dari berbagai desa di Lamno, Jumat (28/3) malam, karena dituding menyebarkan ajaran sesat dan pendangkalan aqidah.
Kekesalan warga tak terlepas dari serangkaian ceramah yang disampaikan Ustad Tarmizi. Beberapa waktu lalu, bahkan Tarmizi menyebarkan selebaran yang menyebutkan semua ulama di Aceh Jaya sesat. Klimaks dari kejadian itu terjadi usai ustad asal Aceh Barat dan pernah belajar di Arab Saudi itu berkhutbah di Kecamatan Lamno, Jumat. Dalam khutbah Jumat itu, Ustad Tarmizi secara terang-terangan mengatakan semua ulama ahlussunnah wal jamaah adalah munafik.
“Pernyataan itu membuka konflik bid’ah dan khilafiyah yang mengakibatkan perpecahan umat Islam,” kata Teungku Faisal, anggota Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Jaya.
Tak terima, ratusan warga kemudian mengepung Yayasan Al Abbasi dan menyeret Ustad Tarmizi ke Masjid Sabang, Lamno. Massa meminta Tarmizi meminta maaf atas ucapannya di depan masyarakat dan Muspika Jaya. Saat aksi itu, sejumlah massa bahkan menyerukan supaya Tarmizi dibunuh. Namun aksi itu tak sampai terjadi karena dicegah sejumlah ulama dayah. Hingga kemudian, Tarmizi diserahkan kepada aparat keamanan untuk diamankan.
Yayasan Abbasi telah beroperasi selama empat bulan terakhir. Disebut-sebut, Yayasan ini didanai NGO AMCS Banda Aceh. Yayasan ini aktif membantu anak yatim piatu dan mengajarkan ilmu agama Islam secara gratis. Busran, ketua AMCS, membantah tudingan lembaganya menyebarkan ajaran sesat.
Pascapenyelidikan yang dilakukan aparat Polsek Jaya, tidak ditemukan adanya unsur pendangkalan aqidah yang dilakukan Tarmizi melalui Yayasan Al Abbasi itu. [dzie]
Reporter : Chaideer
Lamno, acehkita.com. Ustad Tarmizi, pengurus Yayasan Al Abbasi Desa Gle Putoh, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, nyaris dihakimi ratusan massa dari berbagai desa di Lamno, Jumat (28/3) malam, karena dituding menyebarkan ajaran sesat dan pendangkalan aqidah.
Kekesalan warga tak terlepas dari serangkaian ceramah yang disampaikan Ustad Tarmizi. Beberapa waktu lalu, bahkan Tarmizi menyebarkan selebaran yang menyebutkan semua ulama di Aceh Jaya sesat. Klimaks dari kejadian itu terjadi usai ustad asal Aceh Barat dan pernah belajar di Arab Saudi itu berkhutbah di Kecamatan Lamno, Jumat. Dalam khutbah Jumat itu, Ustad Tarmizi secara terang-terangan mengatakan semua ulama ahlussunnah wal jamaah adalah munafik.
“Pernyataan itu membuka konflik bid’ah dan khilafiyah yang mengakibatkan perpecahan umat Islam,” kata Teungku Faisal, anggota Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Jaya.
Tak terima, ratusan warga kemudian mengepung Yayasan Al Abbasi dan menyeret Ustad Tarmizi ke Masjid Sabang, Lamno. Massa meminta Tarmizi meminta maaf atas ucapannya di depan masyarakat dan Muspika Jaya. Saat aksi itu, sejumlah massa bahkan menyerukan supaya Tarmizi dibunuh. Namun aksi itu tak sampai terjadi karena dicegah sejumlah ulama dayah. Hingga kemudian, Tarmizi diserahkan kepada aparat keamanan untuk diamankan.
Yayasan Abbasi telah beroperasi selama empat bulan terakhir. Disebut-sebut, Yayasan ini didanai NGO AMCS Banda Aceh. Yayasan ini aktif membantu anak yatim piatu dan mengajarkan ilmu agama Islam secara gratis. Busran, ketua AMCS, membantah tudingan lembaganya menyebarkan ajaran sesat.
Pascapenyelidikan yang dilakukan aparat Polsek Jaya, tidak ditemukan adanya unsur pendangkalan aqidah yang dilakukan Tarmizi melalui Yayasan Al Abbasi itu. [dzie]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar